SERANG – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Serang mendesak Gubernur Banten Andra Soni untuk segera melakukan evaluasi total terhadap kinerja pegawai Samsat Kota Serang.

Tuntutan tersebut disampaikan Ketua HMI MPO Cabang Serang, Jamal Fahrul Awaludin, usai bersilaturahmi ke Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten, Rabu (29/10/2025).

Menurut Jamal, pihaknya menemukan sejumlah pegawai Samsat Kota Serang memberikan pelayanan buruk dan membatasi layanan terhadap masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan bermotor.

“Sejak pukul 09.00 kami melakukan pemantauan langsung di Samsat Kota Serang, menjelang berakhirnya program Bebas Tunggakan Pokok dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang digulirkan Gubernur Banten Andra Soni,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kejanggalan terjadi sekitar pukul 11.00 siang, ketika petugas di tenda balik nama menutup layanan dengan alasan nomor antrean sudah habis, padahal masih banyak warga yang menunggu giliran.

“Bahkan ada warga yang memprotes karena antrean sudah ditutup padahal jam pelayanan masih berlangsung. Namun, pegawai justru menyalahkan warga karena datang siang hari,” ungkap Jamal menirukan percakapan di lokasi.

Jamal menilai tindakan tersebut mencerminkan buruknya pelayanan publik di lingkungan Samsat Kota Serang.

“Sebagai badan layanan publik, pegawai tidak sepatutnya melontarkan kata-kata yang mencela warga. Itu bentuk pelayanan yang buruk,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat yang datang ke Samsat bukan untuk meminta, tetapi untuk menyetorkan pajak yang menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten.

“Warga sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan uang di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Mereka datang justru untuk membantu pembangunan daerah, termasuk menggaji para ASN dan pegawai Samsat,” ujarnya.

Jamal menyarankan agar pelayanan diperpanjang menjelang batas akhir program penghapusan denda pajak.

“Kalau perlu, jelang hari terakhir, Samsat buka sampai malam agar semua warga bisa terlayani,” katanya.

Menurutnya, bukan hanya bagian balik nama yang meninggalkan pos, tetapi seluruh petugas juga terlihat pergi meninggalkan meja layanan sekitar pukul 11.30 WIB, padahal waktu istirahat belum tiba.

Sebagai tindak lanjut, HMI MPO Cabang Serang berencana menggelar aksi demonstrasi terhadap kinerja pegawai Samsat Kota Serang.

“Kami akan turun aksi untuk mendesak Gubernur segera melakukan evaluasi total terhadap kinerja Samsat Kota Serang,” tutup Jamal.