Morowali – Terkait insiden tidak menyenangkan dialami sejumlah Wartawan saat akan meliput aksi demonstrasi di area MBB1 PT Vale Indonesia Tbk pada Senin (03/11/2025)

Di mana sekitar 40 orang petugas keamanan (security) PT Vale dilaporkan mendatangi wartawan dan memaksa mereka untuk menghapus rekaman saat merekam tindak kriminalisasi saat aksi akan dimulai.

Ketua Umum DPP LBH Suara Panrita Keadilan, Djaya Jumain , mengecam keras tindakan tersebut.

Ia menilai bahwa intimidasi terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran terhadap kebebasan pers sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Tindakan pengamanan PT Vale yang mengintimidasi wartawan adalah perbuatan yang menghalang-halangi kerja jurnalis. Ini bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga berpotensi menjadi tindak pidana,” tegas Jaya Jumain yang juga mantan Jurnalis RCTI, KOMPAS.TV ,MAKASSARTV dan Reporter Radio 68H Jakarta.

Lebih lanjut, Djaya Jumain meminta pihak manajemen PT Vale untuk memberikan klarifikasi resmi dan memastikan insiden serupa tidak terulang kembali.

“Kami Meminta Polda Sulawesi Tengah untuk menindaklanjuti Tindakan dugaan Intimidasi tersebut yang sudah Viral Di Media Sosial, Jika ada unsur pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut, Harap segera ditindak lanjuti” Tegasnya.

LBH Suara Panrita Keadilan menegaskan komitmennya dalam membela kebebasan pers serta memberikan perlindungan hukum bagi jurnalis yang mendapat tekanan atau intimidasi saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

Kronologi Kejadian

Pada Tanggal 02 September 2025 Malam Pimpinan Media Garismerah.id bersama Pimpinan Pijarlutim.com dan Anggota LSM Gempa Indonesia DPD ll Luwu Timur, mengunjungi Lokasi Kemah Warga di Bahodopi Blok Satu (BB1) Sebaseba yang Terletak di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kab. Morowali Provinsi Sulawesi Tengah untuk menggali informasi titik aksi.

Keesokan harinya Pada tanggal 03 September 2025, “Kami mengunjungi Titik aksi yang telah ditunjukkan warga yang cocok dengan Surat Pemberitahuan Aksi yang dikirim seseorang dari Morowali melalui pesan WhatsApp ke Pimpinan Media Garismerah.id”, Kata Akmal

Lanjut “Sesampai di titik aksi Pos Security dan merupakan area parkir kontraktor di Sebaseba, Awalnya didatangi salah satu Security berpakaian biasa yang selama ini biasa mendampingi Petinggi DSS Vale Morowali ke BB1 di ikuti security lain yang jumlahnya kurang lebih 40 0rang, Meminta kami untuk tidak meliput kegiatan aksi yang sebentar lagi akan berlangsung dan meninggalkan lokasi tersebut”. Tambahnya.

Kejadian itupun sempat direkam melalui pesan suara maupun vidio, dan dikirim ke Pimpinan PT. Vale di Jakarta.